Isi dan Keadaan Neraka Jahannam

Advertisement
Neraka Jahannam adalah tempat paling dahsyat dan mengerikan yang diciptakan secara khusus oleh Allah SWT. Neraka Jahannam laksana penjara super raksasa bagi orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat.

Firman Allah SWT

“Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi Neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah SWT).
Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah SWT). Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah SWT).Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
(QS. Al-A’raaf: 179)

Di alam akhirat, tempat itu kelak disediakan bagi manusia yang durhaka kepada syariat Allah SWT, mengingkari Rasulullah SAW, senang bermaksiat, gemar melakukan dosa, dan orang yang bersikap sombong. Mereka mengakui bahwa ketika di dunia tidak mau mendengar dan tidak berpikir. Padahal, pendengaran dan berpikir ialah landasan ilmu, dan dengan keduanya ilmu bisa didapatkan.

Para ulama terkemuka mensinyalir, letak tempat yang menjadi lambang kehinaan dan kerugian terbesar tiada taranya itu berada di dasar bumi yang ketujuh. Untuk mengetahui luas dan besarnya, berikut ini keterangan dari sebuah hadis Qudsi. Hadis Qudsi ialah hadis yang disampaikan Rasulullah SAW, namun materi atau isinya berasal langsung dari Allah SWT.

Gambar Hiasan

Neraka Jahannam mempunyai 7 tingkat.

• Setiap tingkat memiliki 70.000 daerah.
• Setiap daerah meliputi 70.000 kampung.
• Setiap kampung mencakup 70.000 rumah.
• Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik.
• Setiap bilik memiliki 70.000 kotak.
• Setiap kotak meliputi 70.000 batang pokok zarqum.
• Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70.000 ekor ular.
• Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
• Di bawah setiap pokok zarqum juga mempunyai 70.000 rantai.
• Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat.

Luas dan besar Neraka Jahannam

Juga bisa diukur dari besarnya tubuh para penghuninya yang seketika berubah drastis. Gigi geraham penghuninya sebesar Gunung Uhud. Jarak antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari.
Tempat duduknya sejauh Kota Mekkah dan Madinah. Bahkan, seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu berlayar di atasnya.
Allah SWT pun sudah menggambarkan keadaannya, sebagaimana tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran.
Tujuh Pintu yang Berbeda

Neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan bagi golongan yang akan memasuki dan menghuninya. Allah SWT berfirman:

“Dan sesungguhnya Neraka Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 43-44)

Malaikat Jibril turun membawa ayat tersebut
Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Malaikat Jibril menjawab, wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka :

• Ada tujuh pintu.
• Jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun.
• Setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain.
• Semua pintunya berdiri kokoh dan akan selalu tertutup rapat, sebelum dimasuki oleh para penghuninya.

Malaikat Jibril menyebut ketujuh pintu yang dimaksud. Pintu

Pertama bernama Neraka Hawiyah bagi kaum munafik dan kafir.
Kedua dikenal Neraka Jahim bagi kaum musyrik yang menyekutukan Allah SWT.
Ketiga disebut Neraka Saqar untuk kaum Sabian (penyembah api).
Keempat dinamakan Neraka Ladza bagi setan dan para pengikutnya serta penyembah api.
Kelima bernama Neraka Huthamah bagi kaum nasrani dan Yahudi.
Keenam disebut Neraka Sa’ir bagi kaum kafir.

Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Malaikat Jibril terdiam. Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan pintu yang ketujuh. Malaikat Jibril menjawab,

Pintu ini untuk umatmu yang angkuh, yang mati tanpa menyesali dosa-dosanya dan belum mau bertaubat. Namanya pintu Neraka Jahannam.

Rasulullah SAW lalu mengangkat kepalanya. Beliau begitu sedih sampai jatuh pingsan. Ketika siuman, beliau berkata, wahai Jibril, sesungguhnya kedatangan engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat.
Akankah umatku masuk neraka?
Malaikat Jibril tidak menjawab.
Rasulullah SAW kemudian mulai menangis.

Setelah kejadian itu, Rasulullah SAW tidak mau berbicara dengan siapapun selama beberapa hari. Rupanya beliau sangat sedih. Ketika melaksanakan shalat, beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat mendadak ikut menangis. Mereka memberanikan diri bertanya, mengapa engkau begitu berduka, ya Rasulullah? Namun, Rasulullah SAW tidak menjawabnya, walau sepatah kata pun. Saat itu, Ali bin Abi Thalib sedang pergi melaksanakan satu misi. Maka, para sahabat ramai-ramai pergi menghadap Fatimah Az-Zahra, putri kesayangan Rasulullah SAW. Mereka mendatangi rumahnya.

Ketika itu Fatimah sedang mengasah gerinda sambil membaca ayat

“Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la:17)

Para sahabat pun menceritakan keadaan ayahnya (Rasulullah SAW). Setelah mendengar semua itu, Fatimah segera bangkit. Ia lalu mengenakan jubahnya yang memiliki dua belas tambalan yang dijahit dengan daun pohon korma. Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Salman Al-Farisi yang hadir bersama orang-orang ini terusik hatinya setelah melihat jubah Fatimah. Spontan ia berkata, sungguh kasihan Fatimah. Putri-putri kaisar dan kisra (penguasa Persia kuno) duduk di atas singgasana emas. Sementara putri Rasulullah SAW ini tidak mempunyai pakaian yang layak untuk dipakai. Fatimah mendengar sendiri ucapan Salman tersebut, namun tidak ditanggapinya dan tidak merasa tersinggung. Fatimah terus melangkahkan kakinya.
Ketika sampai di hadapan Sang Ayah, Fatimah melihat keadaannya begitu menyedihkan. Keadaan para sahabatnya juga tidak berbeda. Fatimah berkata, wahai Ayahanda, Salman Al-Farisi terkejut setelah melihat jubahku yang sudah penuh dengan robekan. Aku bersumpah, demi Tuhan yang telah memilihmu menjadi Nabi.

Sejak lima tahun lalu, kami hanya memiliki satu helai pakaian di rumah.

• Pada waktu siang, kami memberi makan unta-unta.
• Pada waktu malam, kami beristirahat.
• Anak-anak kami tidur beralaskan kulit dengan daun-daun kering pohon kurma.

Rasulullah SAW kemudian berpaling ke arah Salman dan bertanya, apakah engkau memperhatikan dan mengambil pelajaran?
Fatimah melihat wajah Sang Ayah menjadi pucat. Pipinya terlihat cekung. Kedua matanya sembab, akibat tangisan yang tidak terhenti. Sampai-sampai diketahui, tempat Rasulullah SAW duduk telah menjadi basah dengan banyaknya air mata yang mengalir.
Fatimah berkata kepada Ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, mengapa Ayahanda menangis?
Rasulullah SAW menjawab, ya Fatimah, mengapa aku tidak boleh menangis?
Sesungguhnya Malaikat Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka.
Neraka mempunyai tujuh pintu. Pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah, ada tujuh puluh ribu peti mati dari api. Setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab.
Setelah mendengar semua ini, Fatimah berseru, sesungguhnya orang yang dimasukkan ke dalam api ini pasti menemui ajal!. Setelah mengatakan ini, Fatimah pingsan.
Ketika sadar, Fatimah berkata, wahai yang terbaik dari segala makhluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu?

Rasulullah SAW menjawab,

Umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara shalat. Azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainnya.

Begitu mengetahui hal tersebut, setiap sahabat Rasulullah SAW selalu menangis. Mereka meratap, derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit.
Sementara sebagian sahabat lagi menangis seraya berkata lirih, seandainya ibu kami tidak melahirkan kami, maka kami tidak akan mendengar tentang azab ini.
Sahabat bernama Ammar bin Yasir berkata, andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (pada hari kiamat) untuk dihisab.
Sahabat bernama Bilal bin Rabah yang tidak hadir pada kesempatan itu, hari berikutnya datang kepada Salman Al-Farisi. Ia bertanya sebab-sebab duka cita itu.
Salman menjawab, celakalah engkau dan aku. Sesungguhnya kita akan mendapat pakaian dari api, sebagai pengganti dari pakaian katun ini. Kita akan diberi makanan dengan pohon zaqqum (pohon beracun di neraka).
Saat itu, Bilal tak mampu lagi berkata apapun. Ia benar-benar terdiam. Hanya air matanya yang mengalir di kedua pipinya. Seakan-akan lidahnya kelu.

Pemandangan Neraka Jahannam

Di dalam Neraka Jahannam terdapat pemandangan-pemandangan aneh, yang belum pernah terjadi ditempat manapun.


Pertama, Sebuah gunung api bernama Shu’uda. Allah SWT memerintahkan orang-orang kafir untuk mendakinya. Mereka menuruti perintah Allah SWT, tanpa berani membantah-Nya. Tetapi, setiap kali mereka meletakkan tangannya di atas gunung itu, maka tangannya langsung meleleh. Ketika diangkat, tangannya kembali utuh seperti semula. Mereka akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya. Untuk menuruninya, mereka juga butuh waktu selama 70 tahun.

Kedua, Lembah Al-Ghayy di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan bagi orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu dan mengikuti nafsu syahwatnya.

Ketiga, Lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking. Lembah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa lain tanpa hak.

Keempat, Lembah Maubiqa yang sepenuhnya berisi nanah. Allah SWT menyiapkannya untuk orang-orang yang menyembah berhala.

Kelima, Sebuah rumah bernama Al-Falaq. Jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya.

Keenam, Penjara Bulas, dimana orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka.

Selain pemandangan menjijikan di atas, Neraka Jahannam memiliki belenggu.

Pertama, Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang di leher penduduk neraka.

Kedua, Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat, sehingga membuat seseorang tak berdaya sama sekali.

Ketiga, As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. Sementara cambuk Neraka Jahannam terbuat dari besi-besi panas.

Seluruh tempat tersebut dijaga oleh para malaikat :

• Yang memiliki karakter keras dan kasar.
• Mereka tidak bisa diajak kompromi, apalagi disuap atau diberi uang.
• Sosok mereka tegak berdiri menjaga api yang terus menyala-nyala.
• Perawakannya besar.
• Ekspresi wajah dan suaranya amat garang.
• Mereka sangat patuh kepada Allah SWT, dan tidak mungkin membangkang-Nya.

Surat At-Tahrim ayat 6 sudah mengingatkan:

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Jumlah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjaga setiap neraka kurang lebih sebanyak sembilan belas. Surat Al-Muddatstsir ayat 26 sampai 30 menggambarkannya demikian:

“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”

Apakah penduduk Neraka Jahannam tidak makan dan minum?

Ternyata mereka tetap membutuhkan makan dan minum. Hanya saja, Allah SWT menyediakannya dalam rupa-rupa yang menyeramkan.

Pertama, pohon Zaqqum. Mayangnya seperti kepala setan. Tumbuh di bawah dasar neraka. Setiap orang yang memakannya, maka ususnya akan terburai.

Kedua, pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras. Ia tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Ia justru menyumbat tenggorokan. Dengan kata lain, ia tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut.

Ketiga, Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.

Keempat, Al-Hamim, yaitu air sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan.

Kelima, Al-Ghassaq, yakni air sangat dingin yang berupa nanah kental. Jika setetesnya ditumpahkan di Barat bumi, niscaya penduduk sebelah Timur akan mencium baunya yang sangat busuk.

Keenam, Ash-Shadid, yaitu air nanah bercampur darah. Ini akan membuat wajah peminumnya hangus. Sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambut mereka mengelupas. Meski begitu, para penduduk neraka tetap memakan dan meminumnya. Sebab, tidak ada pilihan makanan dan minuman lainnya. Sedang pakaian mereka berupa Qathiran atau tembaga yang dilebur api. Perhiasannya besi panas yang melengkung. Adapun tikar dan selimutnya berbentuk potongan-potongan api (Mihad dan Ghawasy). Masing-masing bentuk maupun ukurannya hanya Allah SWT yang tahu.

Manusia dan batu berhala yang dahulu disembah orang-orang musyrik menjadi bahan bakar Neraka Jahannam. Satu waktu Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang mengenai kadar hawa dan suhu panasnya. Rasulullah SAW menjawab,

“Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan Bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

“Api Neraka Jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi)

Sahabat Umar bin Khaththab mengatakan,

Seandainya Neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah Timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian Barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya.

Di antara penyebab hawa dan panas Neraka Jahannam sedemikian memuncak karena tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia; air, angin dan naungan untuk berteduh.

• Air di Neraka Jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak).

• Anginnya berupa samum (angin yang rasanya amat panas).

• Sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga membawa panas).

Di Neraka Jahannam terdapat pula sumur dan jurang. Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh.
Rasulullah SAW bertanya,  tahukah kalian, suara apakah itu ?
Kami menjawab,  Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui.
Rasulullah SAW bersabda,


“Itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.”

Wallahu a’lam bis showab.








Apa Komen Anda?

0 comments:

Post a Comment